oleh Citizen6
Posted: 02/01/2012 13:18
Citizen6, Takalar: Sejumlah
proyek yang dikerjakan oleh Pemerintah Kabupaten Takalar untuk anggaran
2011 banyak yang belum selesai, terutama proyek jalan Patte'ne,
Bone-Bone, Kecamatan Pattallassang, Takalar. Proyek jalan Patte'ne yang
ada dilokasi Kelurahan Patte'ne yang berhubungan langsung dengan
Kelurahan Bone-Bone hingga akhir tahun, hasil pekerjaan juga belum
rampung. Namun anggaran yang digunakan sekitar 5,7 miliar dengan
spesifikasi panjang 70 meter dan lebar 6 meter untuk pembangunan.
Selain anggaran yang digunakan mencapai miliaran tersebut begitu dalam proses pekerjaan jembatan sempat roboh akibat kelalaian pelaksana proyek. Dalam hal ini pihak PT Harpiah Jaya begitu juga kualitasnya sangat diragukan dengan melihat kondisi badan jembatan tidak akan bertahan lama. Pasalnya konstruksinya dilihat dari luar agak melengkung kebawah tidak lurus.
Direktur LSM Mapalhi Faizal DM mengatakan, kualitas pekerjaan Jembatan Patte'ne yang dikerjakan oleh PT Harpiah Jaya diduga kualitasnya sangat diragukan apalagi jembatan yang menghabiskan anggara yang sangat signifikan yakni 5,7 M. Jika kita melihat kondisi jembatan Patte'ne pasca robohnya sudah kelihatan berombak setelah dicorbeton alias tidak rata. Ini sangat jelas sekali bahwa konstruksi dan kualitas perlu dipertanyakan. "Kiranya pihak BPK melakukan audit kelapangan melihat langsung kondisi jemabatan patte'ne," jelasnya.
Sementara itu ketua Program LPK (Lembaga Peduli Kemiskinan), Iwan meminta kepada DPRD Takalar memanggil Pihak PT hapiah Jaya untuk dimintai klarifikasi. Hal ini terkait dengan proyek jembatan Patte'ne yang masa deadline sudah selesai namun pekerjaannya belum rampung. Kami juga menyangkan pihak pemerintah Takalar memberikan peluang terhadap PT yang bermasalah untuk melakukan pekerjaan proyek miliaran. Padahal PT Harpiah Jaya dinilai masih bermasalah dengan break water (pemecah ombak) yang ada di Dusun Lamangkia, Desa Topejawa, Kecamatan Mangarabombang. Proses hukumnya hingga saat ini juga masih belum jelas kapan berakhirnya,"jelasnya.
Secara terpisah wakil ketua DPRD Takalar membenarkan bahwa masih banyak proyek yang masa deadline waktunya sudah habis namun pekerjannya belum rampung. Untuk itu, kedepannya pihak dewan akan mengklarifikasi proyek yang dinilai bermasalah. Dan kontraktornya akan di panggil jadi bukan hanya jembatan Patte'ne saja yang belum rampung," jelas Sulaeman Rate dari Fraksi PKS. (Pengirim: Awing)
Selain anggaran yang digunakan mencapai miliaran tersebut begitu dalam proses pekerjaan jembatan sempat roboh akibat kelalaian pelaksana proyek. Dalam hal ini pihak PT Harpiah Jaya begitu juga kualitasnya sangat diragukan dengan melihat kondisi badan jembatan tidak akan bertahan lama. Pasalnya konstruksinya dilihat dari luar agak melengkung kebawah tidak lurus.
Direktur LSM Mapalhi Faizal DM mengatakan, kualitas pekerjaan Jembatan Patte'ne yang dikerjakan oleh PT Harpiah Jaya diduga kualitasnya sangat diragukan apalagi jembatan yang menghabiskan anggara yang sangat signifikan yakni 5,7 M. Jika kita melihat kondisi jembatan Patte'ne pasca robohnya sudah kelihatan berombak setelah dicorbeton alias tidak rata. Ini sangat jelas sekali bahwa konstruksi dan kualitas perlu dipertanyakan. "Kiranya pihak BPK melakukan audit kelapangan melihat langsung kondisi jemabatan patte'ne," jelasnya.
Sementara itu ketua Program LPK (Lembaga Peduli Kemiskinan), Iwan meminta kepada DPRD Takalar memanggil Pihak PT hapiah Jaya untuk dimintai klarifikasi. Hal ini terkait dengan proyek jembatan Patte'ne yang masa deadline sudah selesai namun pekerjaannya belum rampung. Kami juga menyangkan pihak pemerintah Takalar memberikan peluang terhadap PT yang bermasalah untuk melakukan pekerjaan proyek miliaran. Padahal PT Harpiah Jaya dinilai masih bermasalah dengan break water (pemecah ombak) yang ada di Dusun Lamangkia, Desa Topejawa, Kecamatan Mangarabombang. Proses hukumnya hingga saat ini juga masih belum jelas kapan berakhirnya,"jelasnya.
Secara terpisah wakil ketua DPRD Takalar membenarkan bahwa masih banyak proyek yang masa deadline waktunya sudah habis namun pekerjannya belum rampung. Untuk itu, kedepannya pihak dewan akan mengklarifikasi proyek yang dinilai bermasalah. Dan kontraktornya akan di panggil jadi bukan hanya jembatan Patte'ne saja yang belum rampung," jelas Sulaeman Rate dari Fraksi PKS. (Pengirim: Awing)
sumber : http://news.liputan6.com/read/370388/aliansi-pemuda-takalar-minta-audit-jembatan-patte039ne
Tidak ada komentar:
Posting Komentar